Senin, 15 April 2013


TUGAS EKONOMI PARIWISATA 2 DAN 3

Tugas 2

1.  Buatlah suatu diagram atau gambar yang memperlihatkan bagaimana devisa dari sector pariwisata mengalir masuk dan keluar dari sebuah negara.

2.      Buatlah sebuah diagram atau gambar yang memperlihatkan pola pengeluaran wisatawan disuatu daerah tujuan wisata untuk komponen-komponen:
a. transportasi
b. cinderamata
c. makan dan minum
d. tour


3.  Apabila seorang wisatawan mengeluarkan biaya makan dan minum sebesar Rp. 5000 per hari, sementara ia berada di daerah tujuan wisata tersebut selama 5 hari, sedangkan pengusaha makan dan minum mengeluarkan biaya Rp. 3350 untuk keperluan lainnya, pada tingkat selanjutnya dikeluarkan biaya lanjutan Rp. 2150 yang mengakibatkan timbulnya pengeluaran ikutan Rp. 1475. Berapakah efek berganda yang ditimbulkan oleh pengeluaran wisatawan didaerah tujan wisata tersebut, dari kegiatan makan dan minum tersebut?
a.      K = Y/E
K = (25000 + 3350 + 2150 +1475) / 25000
K = 1.28 x = 1.3 x
b.      M = (DS + IS + Ids) / DS
M = (3350 + 2150 + 1475) / 3350
M = 2.08 x
c.       M = (DS + IS + Ids) / E
M = (3350 + 2150 + 1475) /25000
M = 0.28 x

Tugas 3


Pertanyaan:
1.   Terdapat 2 (dua) buah Negara bertetangga yang pertama adalah Negara Astina dan Negara Amarta. Negara Astina memiliki jumlah penduduk 14.500.000 jiwa sedangkan Negara Amarta memiliki jumlah penduduk 9.700.000 jiwa. Penduduk Negara Astina yang melakukan perjalanan wisata minimal 1 (satu) kali berjumlah 1.150.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 2 (dua) kali berjumlah 475.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 3 (tiga) kali berjumlah 185.000. Penduduk Amarta yang melakukan perjalanan wisata minimal 1 (satu) kali berjumlah 675.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 2 (dua) kali berjumlah 355.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 3 (tiga) kali berjumlah 193.000. Adapun yang harus anda analisis adalah negara mana yang menurut anda paling besar kemampuan sebagai negara asal wisatawan, sebutkan alasan-alasan anda dalam menarik kesimpulan yang telah anda berikan ?

A. Negara Astina
N
F
T
1.150.000 orang
1 X perjalanan
1.150.000 perjalanan
475.000 orang
2 X perjalanan
950.000 perjalanan
185.000 orang
3 X perjalanan
555.000 perjalanan
Total = 1.810.000 orang

2.655.000 perjalanan

Penghitungan Kecenderungan Perjalanan Negara Astina:
P = 14. 500.000 orang
N = 1.810.000 orang
T = 2.655.000 perjalanan

Penghitungan Kecenderungan Perjalanan Bersih dapat diketahui :
NTP = N/P x 100%
           1.810.000/14.500.000
           12,48 %

Penghitungan Kecenderungan Perjalanan Kotor dapat diketahui :
GTP = T/P x 100%
           2.655.000/14.500.000
           18,31 %

Frekuensi Perjalanan yaitu sebesar :
TF = GTP/ NTP = 18,31/12.48 = 1,47 kali = 1 kali
Atau
TF = T/N = 2.655.000/1.810.000 = 1,47 kali = 1 kali


B. Negara Amarta
N
F
T
675.000 orang
1 X perjalanan
675.000 perjalanan
355.000 orang
2 X perjalanan
710.000 perjalanan
193.000 orang
3 X perjalanan
579.000 perjalanan
Total = 1.223.000 orang

1.964.000 perjalanan

Penghitungan Kecenderungan Perjalanan Negara Astina:
P = 9.700.000 orang
N = 1.223.000 orang
T = 1.964.000 perjalanan

Penghitungan Kecenderungan Perjalanan Bersih dapat diketahui :
NTP = N/P x 100%
           1.223.000/9.700.000
           12,61 %

Penghitungan Kecenderungan Perjalanan Kotor dapat diketahui :
GTP = T/P x 100%
           1.964.000/9.700.000
           20,25 %

Frekuensi Perjalanan yaitu sebesar :
TF = GTP/ NTP = 20,25/12,61 = 1,60 kali = 2 kali
Atau
TF = T/N = 1.964.000/1.223.000 = 1,60 kali = 2 kali

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat kita kaji mengenai kecenderungan warga negara Astina dan Amarta dalam melakukan perjalanan wisata. jika di lihat dari presentase NTP negara Astina lebih rendah dengan nilai 12.48% dibandingkan dengan negara Amarta yang sebesar 12.61% Namun mengingat jumlah populasi  antara kedua negara tersebut memiliki perbedaan maka saya mencoba menghitung jumlah warga negara antar negara tersebut. berdasarkan hasil penghitungan tersebut warga negara Astina lah yang ternyata   lebih banyak melakukan perjalanan yaitu sebesar 1.809.600 orang sedangkan Amarta hanya 1.223.170 orang.Dengan demikian saya menyimpulkan bahwa dalam hal ini warga negara Astina lah yang lebih banyak melakukan perjalan wisata.
Sedangkan untuk GTP warga negara Amarta memiliki kecenderungan atau kemampuan yang lebih besar dalam melakukan perjalanan wisata dibandingkan dengan negara Astina, namun hal tersebut mungkin dikarenakan suatu hal sehingga menhambat warga negara Amarta untuk melakukan perjalanan wisata.
Dan untuk frekuensi perjalanan wisata yang di lakukan kedua negara tersebut Amarta memiliki nilai yang lebih tinggi yaitu sebesar 2 kali di bandingkan dengan Astina yang hanya sebesar 1 kali dalam pertahunnya.

2.      Sebutkan apa saja sifat-sifat dari kecenderungan perjalanan?
Pada kenyataannya Kecenderungan Perjalanan Bersih (NTP) tidak akan pernah mencapai 100%. Biasanya nilai Kecenderungan Perjalanan Bersih tertinggi hanya akan mencapai antara 70% - 80%.Hal ini terjadi karena tidak selalu semua penduduk dapat melakukan perjalanan wisata walaupun secara materi tidak ada permasalahan.
Sebab-sebab yang menghalangi kondisi tersebut :
·         Kesehatan yang tidak memungkinkan melakukan perjalanan
·         Tidak cukup uang
·         Terbatasnya waktu
·         Terjadi kecelakaan dan musibah; dan lainnya. 
Namun besarnya nilai Kecenderungan Perjalanan Kotor (GTP)dapat saja mencapai lebih dari 100%. Bahkan tidak jarang terdapat negara-negara yang memiliki nilai Kecenderungan Perjalanan Kotor mencapai di atas 200%.
Kecenderungan Perjalanan yang Tinggi disebabkan oleh :
·         Pendapatan penduduk yang besar
·         Tingkat profesionalisme masyarakat (Wiraswasta, Direktur, Karyawan tingkat tinggi, dll)
·         Penduduk kota-kota besar
·         Kelompok usia antara 20-45 tahun
·         Kelompok keluarga kecil dan keluarga-keluarga yang memiliki anak-anak usia sekolah.
·         Tingkat pendidikan penduduk yang tinggi
 Kecenderungan Perjalanan yang Rendah disebabkan oleh :
·         Pendapatan penduduk yang kecil
·         Pekerjaan penduduk seperti Petani, Buruh dan Pensiunan
·         Anak-anak kecil dan orang-orang diatas 75 tahun.
·         Para penghuni desa yang penduduknya kurang dari 2.000 orang
·         Anggota keluarga besar (>5 orang)

3.      Berikan contoh dari produk jasa kepariwisataan yang berada pada kondisi elastis,elastisitas murni dan tidak elastis.Berikan alasan mengenai apa yang anda sebutkan tersebut ? 

Kondisi Elastis
Kondisi elastisitas ini tidak memperlihatkan perubahan permintaan atas produk atau jasa pariwisata apabila harga produk pariwisata tersebut terjadi peningkatan. Umumnya dialami oleh para wisatawan yang melakukan perjalanan tanpa biaya sendiri. Peningkatan harga akan diikuti dengan sendirinya namun masih dalam batas-batas tertentu.
Contoh kondisi elastis dari produk jasa kepariwisataan seperti seorang karyawan yang mendapatkan hadiah keluar negeri karena memenangkan Employee  Of  The Year, sehingga karyawan tersebut melakukan perjalanan wisata keluar negeri. Dan perjalanan wisata tersebut dibayarkan oleh perusahaannya. Sehingga karyawan yang melakukan perjalanan wisata tidak perlu mengeluarkan biaya sendiri Karena semua perjalanannya sudah dibayarkan oleh perusahaan.

Kondisi Elastisitas Murni 
Pada kondisi ini permintaan akan produk atau jasa pariwisata benar-benar kenyal atau elastis. Peningkatan harga akan diikuti dengan sendirinya tanpa batas-batas tertentu.
Contoh dari kondisi elastis murni yaitu Kenaikan Kurs Dolar. Kenaikan Kurs Dolar dapat mempengaruhi harga dari produk-produk jasa pariwisata.Jika nilai dolar meningkat tentu saja akan mempengaruhi nilai mata uang suatu negara. Banyak negara yang mengalami penurunan nilai mata uang. Tentu saja hal itu juga akan berdampak terhadap produk-produk jasa pariwisata yang akan menaikan harga dengan sendirinya jika suatu produk tersebut bergantung terhadap kurs dolar.

 Kondisi Tidak Elastis
Jika seseorang sudah merencanakan untuk melakukan perjalan wisata dan memutuskan untuk menginap disuatu  hotel yang diidamkannya, tentu saja orang tersebut sudah mengestimasi pengeluaran yang akan dia keluarkan untuk biaya menginap tersebut, namun saat waktu yang telah di tentukan ternyata kondisi hotel sedang High Season yang mengakaibatkan harga per kamar hotel tersebut menjadi naik 2kali lipat. Mengingat akan estimasi biaya yang telah di perkirakan jauh dari harapannya, maka dalam perjalanan wisatanya orang tersebut memutuskan untuk menginap di hotel lain yang harganya lebih murah dan tidak jauh dari estimasi biaya yang telah di perhitungkan.

Sabtu, 13 April 2013


Pariwisata Bali dan Global (Bali and Global Tourism)


STUDI KASUS : CLUB MEDITERANIAN, MANFAAT EKONOMI BAGI NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

TOPIK DISKUSI 
Apakah manfaat dan masalah ekonomi yang ditimbulkan dari Club Med terhadap :
a. Negara dengan perekonomian maju (Seperti Italia dan Amerika Serikat)?
b. Negara dengan perekonomian sedang berkembang

1. Manfaat Club Med di negara yang perekonomiannya maju adalah club yang memiliki cabang dimana-mana ini yang juga berada di bintan dan bali (Indonesia) dipastikan efeknya sangat besar apalagi Club sendiri mampu membangun dinegara yang perekonomiannya sudah maju pesat ketimbang negara yang sedang berkembang. Alasannya adalah negara seperti Amerika Serikat dan Italia ini merupakan negara yang sangat maju, jadi, sebagian penduduknya mampu melakukan liburan dikarenakan gaji perkapita mereka diatas rata-rata. dibandingkan Negara yg sedang berkembang hanya orang yang tingkat ekonominya keatas yang mampu melakukan hiburan jalan-jalan. dengan membangun Club Med Village (desa) yang dimana dinegara maju sangat diperlukan karena ingin menghindar dari keraimaian kota. yang dimana disana merupakan daya tarik wisata juga. dengan penyempurnaan alokasi yang saling mendukung dan tersedianya layanan yang sangat baik (24 jam) dipastikan dapat maju dengan pesat. tetapi, persaingan yang saat ini tidak hanya club med yang mendirikan hotel di daerah pedeseaan tetapi hotel group lain juga melakukan hal yang sama. disinilah dilihat sebagaimana mereka dapat mengatur segi penjualan kamar mereka yang menguntungkan buat mereka. club med juga pernah mengalami krisin keuangan diakibatkan pesaing melakukan rate dibwah club med sendiri. tetapi dengan adanya tekhnologi yang saat ini berkembang didapatkan melakukan penawaran memalui media yang mudah diakses secara langsung oleh orang yang ingin langsung melakukan hiburan.

2. Di Negara yang perekonomiannya sedang berkembang seperti negara kita Indonesia ini. Club med tetap meyakinkan bahwa mereka mampu bersaing di Negara yang sedang berkembang Club Med dalam negara perekonomian berkembang bisa meningkatkan pertumbuhan pariwisata. Dan dapat memanfaatkan Club Med ini untuk memperkenalkan budaya budaya yang terkandung di negara tersebut dan bisa membuat  negara tersebut menjadi terkenal dari sebelumnya. dan berani memasang harga standart yang relatif tinggi melalui menjual produk mereka yang pastinya berkualitas.